Ke Dokter Gigi

by - Friday, August 21, 2015



Tipe gigi saya termasuk sedikit berantakan, meskipun kalau dari jauh seperti terlihat baik-baik saja. Problemnya adalah gigi gak rata dan mencong sana mencong sini, maju mundur cantik gitu, jadinya kalau menutup mulut berasa ada satu gigi yang masih nongol. Ini yang merepotkan saya kalau pas foto mingkem karena harus latihan muka beberapa kali sebelumnya. Rempong!

Masalah gigi ini sepertinya akibat dari ketidakrajinan saya ke dokter gigi di waktu kecil. Bukan karena takut dan ngeri mendengar cerita-cerita orang. Tapi karena kurang peduli akan kesehatan gigi & mulut juga cenderung menggampangkan jika terjadi masalah. Bahkan dulu, setiap gigi tanggal biasanya cuma didiamkan atau digoyang-goyang pake tangan sampai copot sendiri. Ini mungkin yang membuat jarak antar gigi-gigi yang masih berdiri menjadi renggang sehingga gigi baru yang tumbuh berukuran lebih besar dibanding gigi sebelumnya. Gigi yang besar ini membuat gigi saling berdesakkan dan belak-belok kesana kemari sehingga suasana mulut saya berasa penuh. Akibatnya saya sering sakit gigi gara-gara gigi berlubang karena makanan nyelip-nyelip. Duh, nyesel luar biasa gak mengikuti anjuran ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

Nah dari perasaan menyesal dan merasa terganggu itulah yang akhirnya mengantarkan saya ke dokter gigi. Ada banyak yang saya konsultasikan, mulai dari membersihkan karang gigi, tambal gigi, yang ternyata waktu itu sekali tambal langsung 7 lubang ((aiiihh!!)), dan yang paling puncak adalah pasang behel gigi demi memperbaiki umur gigi selanjutnya biar gak sering bermasalah.

Memasang behel buat saya merupakan satu proyek besar karena makan waktu, biaya, tenaga, dan kadang makan ati. Hahaha. Secara waktu jelas, karena kontrak dengan si kawat minimal 2 tahun, dan selama 2 tahun itu harus kontrol setiap bulan 2x yang tentunya berbiaya gak sedikit. Jadi sebelum memutuskan memperbaiki gigi, sebaiknya cari tau beberapa informasi profil dokter gigi yang akan menangani, biaya yang harus disiapkan, kontrak kerjanya, juga tahapan proses yang akan dijalani. 

Setelah survei kesana kemari, pilihan jatuh di RS swasta internasional dekat kantor di Cikarang. Satu kejadian yang gak bakal saya lupakan sebelum keputusan final adalah saya sempet-sempetkan interogasi si dokter. Hahaha. Seriously! I have checked the doctor's profile by interviewed him directly. Meskipun dia dokter gigi paling populer dengan antrian pasien yang sangat banyak, tetap saja saya mesti cek dan ricek. Sampai-sampai saya dikasih lihat ijazah terakhir si dokter. Hihihi. Yang nyatanya memang dia bukan spesialis ortodonti, melainkan magister ortodonti. Tapi si dokternya berhasil meyakinkan dan berani jamin ke saya kalau dia sudah cukup expert di bidang ortodonti karena selain sekolah di bidang ortodonti (walau bukan specialis), dia juga sudah belajar banyak dari ayahnya yang seorang ortodonti ternama di RS tersebut. Sayang sekali, ayahnya sudah tiada beberapa tahun yang lalu. Dan alhamdulillah sampai saat ini proyek saya masih berjalan dengan baik dan benar.

Oiya, dokter gigi saya ini termasuk kalangan "orang gaul" dan friendly. Saya diijinkan konsultasi via chating dan sewaktu-waktu loh, terutama kalau urgent seperti kawat lepas, karet ilang, dll. Terus kalau sedang praktek sering bercandaan sama pasien dan suster-susternya gitu. Gak heran jumlah pasiennya paling banyak diantara dokter gigi lain, dan antrianya gila. Bahkan saya pernah dapet jam 11 malem cuma buat ganti karet saking antrinya. Huuftt. 

Begitulah pengalaman saya ke dokter gigi. Kadang menarik, kadang juga males kalau pas periksa, pas kondisi mulut dan gigi sedang bermasalah macem sariawan. Tapi overall ke dokter gigi itu gak seseram mitos sih, asalkaaan dokternya baik hati dan murah senyum :). 

gambar: media-cache

\\





You May Also Like

1 Comments

  1. Bhahaaaa tetep ya diintrogasi doktere
    Aku rung sempet tambal ki, masi urusan paska kuret sing wingi,..jadi satu2 dulu hahaaaa #kantong tipis

    ReplyDelete

Thankyou very much for dropping by. Tapi maaf saya moderasi ya, untuk menghindari spam dan komen dg link hidup. Bila waktunya luang pasti akan saya balas dan kunjungi balik blog kalian :)